Sabtu, 05 Desember 2015

Untuk sebuah nama, aku merindumu ....

Selamat sore rintik hujan
yang perlahan membasahi atap2 biru kampusku yang penuh kenangan
hujan, bisa tidak kau menyodorkan telingamu 5 menit saja
di depan bibirku ?
Aku ingin bercerita sedikit tentang kerinduanku kepadanya
kepada seorang lelaki dengan dua kecupan sajadah di keningnya
lelaki dengan kesederhanaan dan senyum manis yang merekah di bibirnya
lelaki dengan mata berbinar yang tidak dimiliki lelaki lain  di luar sana
lelaki dengan cahaya air wudhu yang terpancar di wajahnya ...
Rindu ini menyiksa hujan,
Mungkin memang kesalahanku menaruh diam2 namanya di dalam doa,
hingga tersiksa rindu yang tiada akhirnya ...

Jumat, 04 Desember 2015

Lelaki k_u

Malam itu kau datang lelaki..
iya, kau datang....
sekarang aku percaya betul akan kekuatan doa,
semoga ini adalah jawaban tentang doa di sepertiga malamku
ketika kumengadu pada Tuhanku tentang dirimu,
tentang namamu, dan segalanya tentangmu.
Maaf aku diam2 menyebut namamu dalam tahajjudku
maafkan aku yang sudah terlalu lama menaruh rindu
pada nafas yang merangkak di nadimu
maaf aku telah jatuh hati sedemikian hebat pada dirimu.
Aku tak peduli tentang rupa, harta, dan segalanya
yang ku tahu kau adalah lelaki tangguh
yang selalu terbangun ketika adzan subuh akan segera dikumandangkan
yang akan menjadi seorang lelaki yang fasih melafalkan Al fatihah pada sholat2ku kelak,
yang akan kuaminkan seluruh doa2nya
yang akan menjadi guru terbaik bagi anak2ku kelak
yang akan mengumandangkan adzan ketika anak2ku lahir di dunia kelak.
Sungguh aku telah jatuh hati pada akhlakmu, pada cahaya wajahmu, pada binar di matamu, pada senyum di bibirmu. Dan mencintaimu karena kau cinta Tuhan lebih dari segalanya.
Maafkan aku yg menaruh sedikit harapan padamu, aku menunggumu, menunggumu, menunggu kedatanganmu ....