Kau begitu tahu kekasihku, bahwa perasaan tak pernah bisa diajak terombang-ambing. 6 kali kau datang dan pergi sudah cukup untuk membuatku melepaskan. perihal cinta tak pantas ada air mata, dan rasanya perihal rasa kepadamu tak bisa aku paksakan lagi. Hari itu kau membuatku seolah-olah menjadi wanita yang tak pernah kau cintai. kita pernah sama-sama bahagia, melewati waktu bersama. Namun apalah dayaku.. kau terlalu cepat lupa, sedangkan aku selalu saja mengingat. Mungkin kau lupa pertama kali kau menerobos derasnya hujan untuk menemuiku, namun saat kau datang aku malah bersembunyi di balik tembok. HAHA itu karena saya tak ingin teman-teman kita tahu bahwa kita memiliki jalinan lebih dari seorang teman. tapi sudahlah, itu hanya satu dari sekian perjumpaan kita yang kuingat. Kau memilih pergi, aku pun memilih lelah. Ketika orang-orang bertanya tentang kabarmu ke padaku, aku hanya bilang tak tahu karena di antara kita tidak ada apa-apa lagi, dan bukan siapa-siapa lagi. Dan ketika orang-orang juga bertanya mengapa di antara kita tak ada apa-apa lagi dan mengapa menjadi bukan siapa-siapa lagi, untuk menutupi kesedihan aku hanya akan berkata "Karena Saya Sudah Tidak Mau" ... entah mereka tahu atau tidak bahwa kalimat itu masih memiliki akhir yang tak terucap ... Jika mereka melanjutkan bertanya tidak mau apa ? Iya, saya pun akan melanjutkan .... "Karena Saya Sudah Tidak Mau Disakiti Lagi" ....
Teras Kinoi, 13 Mei 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar