Jumat, 04 November 2016

Rindu

Aku sedang tersiksa rindu dari kisah silam ketika hujan membasahi punggung kita sore itu. Kau tahu hujan, sayang ? Ia malam ini hadir di sela sajakku yang berdendang mengikuti melodi dan air mata yang entah mengapa menetes deras setiap kali teringat akan kebodohanku mencintaimu dulu. Mengapa sebodoh ini hati yang Tuhan titipkan kepadaku ? Masih mendaruh rindu pada orang yang tak merindu.
Telah sampaikah payung duka yang saya titipkan 180 detik yang lalu ? Kalau iya, datanglah ke sini sayang, kemarilah kekasihku... Datang dan duduklah di sampingku... Akan kugenggam tanganmu erat sangat erat,, hingga sekujur tubuhmu merasa gemetar. Karena di sisi lain pada tubuhku ada sebilah keris yang siap menancap di setiap bagian tubuhmu. Bawalah rindu dan rasaku ini pergi bersama aroma bangkai yang tercium di sekujur tubuhmu, ia telah membusuk di sini, ya dia telah merusak bagian terpenting dalam diriku ... Hatiku ....

                                                                                                            Lutang, 4 November 2016                                                                                                                  bersama rindu yang harus kau jemput

Tidak ada komentar:

Posting Komentar