Minggu, 07 Februari 2016

Biarlah luka ...

Harus kuakui bahwa aku harus kembali menelan rindu dan air mataku untuk ketiga kalinya karenamu.Aku hanya merasa sangat yakin bahwa di sana kau baik-baik saja dengan cinta yang telah kau pilih.  Tanpa secuil pun memikirkan luka yang telah kau semai dalam kehidupanku, Kau akan mengatakan betapa bodohnya aku masih mengingatmu. Kau akan mengatakan betapa gilanya aku, yang masih mampu menulis sajak yang mungkin kau baca dengan tawa bahagia di bibir dustamu. Inilah caraku mrngenang kemudian melupakanmu. Aksara adalah sahabat terbaikku.  Biarlah, tak mengapa. Sisakan saja aku sedikit senyum dustamu, hingga ujung kerinduanku remukkan rasa ini dan ujung senyummu mulai kumusnahkan. Biarkan aku membuka sendiri jahitan lukaku di sini, luka dan air mataku akan kering dengan sendirinya, tak usah kau risau, berbahagialah dengan cinta kedua, ketiga, dan kesekianmu. Semoga ada kasih yang melebihi kasih dari pemilik luka.
00.15
8 Februari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar