Minggu, 07 Februari 2016

Pergilah

Siang tadi aku melalui jalan kenangan bersamamu, berusaha kututup mata namun hatiku mampu merasakan kenanganmu di sana ... Sejak hari itu 1 Februari aku benci pada hempasan padi yang hijau. Aku tak akan berdusta bahwa kebahagiaanku adalah ketika mampu menikmati keindahan alam sambil mengangkat kedua tanganku kemudian merasakan angin yang selalu berhembus mesra. Namun hari ini ketika kulalui lagi jalan itu tak sekalipun aku menoleh pada hamparan hijau padi yang lembut menyapa karena di sanalah wajahmu terbayang. Masih kuingat hari itu ketika aku berada di balik tubuhmu dan sesekali menoleh, kemudian kutatap mesra kedua bola matamu yang nyatanya penuh dusta. Andai kau membaca ini, bolehkah aku meminta 1 hal ? ajari aku cara melupakanmu seperti caramu melupakanku, ajari aku lagi dari kenyataan bahwa kau bukan lagi milikku saat kutemukan satu sisi lain di hatimu, tapi kumohon jangan ajari aku berdusta dan berkhianat agar tak ada lagi hati yang terluka cukuplah diriku saja.  biarkan saja rasaku berlalu dengan sendirinya. Biarkan aku bahagia, biarkan aku sendiri tanpa kehadiran kenangan. datanglah jemput bayangan dan kenanganmu dariku, jangan pernah kembali lagi.
Kamar duka, 7 Februari 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar