Minggu, 26 Januari 2014

Pidato Perpisahan SMA



Assalamu Alaikum Wr.Wb
Yang Terhormat
Yang saya hormati
Yang saya hormati, Bapak Kepala SMA Negeri 3 Majene
Yang saya hormati bapak/Ibu guruku selaku pendidik di SMA Negeri 3 Majene
Yang saya hormati Bapak/Ibu orang tua kami
Yang saya cintai dan saya rindukan, teman-teman seperjuangan di SMA Negeri 3 Majene,
Serta Adik-adikku sekalian yang saya banggakan dan saya sayangi.

Tak henti-hentinya rasa Syukur kita panjatkan kepada Allah SWT,karena atas limpahan Rahmat Dan Hidayahnyalah kita masih diberi kesempatan untuk hadir bersama di tempat yang berbahagia ini.
             Salam dan shalawat kepada junjungan Nabiullah Muhammad SAW karna atas rahmat-Nya pulalah kita diberi kesempatan untuk hadir dalam acara perpisahan yang telah kita nantikan  ini.
             24 mei 2012. Hari yang sangat menakutkan untuk kujalani, hari yang sangat berat untuk kita semua lalui. Ya, Hari perpisahan. Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. 3 tahun yang indah kita di SMA Negeri 3 Majene, akan  berakhir. Masih teringat jelas dalam ingatan, saat dulu kita melangkahkan kaki di gerbang SMAGAMA. Bertemu dengan A’ba di pintu gerbang, berjumpa dengan teman-teman baru, guru-guru baru, dan dengan pakaian putih abu-abu yang baru. Namun semuanya hari ini 3 tahun itu tidak terasa sudah berakhir.
             Dan hari ini,saya tidak akan berdiri disini Tanpa kehadiran orang tua kami/saya. Ya, papa dan mama. Saya ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga buat orang tua (buat papa dan mama) yang menyempatkan hadir dalam acara perpisahan ini. Maafkan semua kesalahan kami yang selama ini tidak menyadari besarnya pengorbanan papa dan mama. Khususnya buat mama saya yang duduk di sudut sana. Yang telah mengandung saya selama  9 bulan dengan  melewati berbagai rintangan, mengajari saya berjalan, mengajari bagaimana bersikap yang benar, dan mama yang membesarkan saya seorang diri tanpa kehadiran sosok ayah. Melewati pahit getir kehidupan yang tak membuat sedikit pun langkahnya goyah untuk terus berjuang demi anak-anaknya. Ma, terima kasih atas segala pengorbanan mama, maafkan semua kesalahan anak mu ini, maafkan jikalau kami sering tak mendengar apa yang mama katakan, dan sering membangkang dengan apa yang mama perintahkan kepada kami. Maafkan kami ma.
             Selanjutnya, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak/ibu guru yang selama 3 tahun tak pernah sedikit pun merasa  lelah untuk mendidik dan membimbing kami. Meski pun kami selalu membuat bapak/ibu marah bahkan sering membuat bapak dan ibu guru kecewa kepada kami. Maafkan kami pak, maafkan kami bu, kami mengaku memiliki banyak dosa kepada bapak dan ibu. Banyak kenakalan-kenakalan yang dulu selalu kami lakukan tanpa sedikit pun merasakan kecewanya hati ibu dan bapak. Dulu kami sering bolos, kami sering sengaja lari dari mata pelajaran yang kami kurang sukai, bahkan kami sering melawan pada perkataan bapak dan ibu. Maafkan kami pak, maafkan kami bu. Saat ibu dan bapak guru mengomel kepada kami, kami pun ikut mengomel dalam hati, saat ibu memarahi kami, kami terkadang selalu mengeluh tanpa pernah menyadari bahwa semua itu demi kami, dan kami tak pernah sadari, bahwa kami bukanlah siapa-siapa tanpa bapak dan ibu guru. Terima kasih pak, terima kasih bu. jasa bapak dan ibu guru akan selalu kami ingat di setiap langkah kami.
             Kemudian untuk Teman-teman seperjuanganku, tak terasa teman-teman, 3 tahun kita sudah lewati waktu bersama. Apa kalian ingat, saat kita pertama disini ? melewati masa pramos/mos, memakai atribut yang membuat kita terlihat sangat lucu. Bertemu dengan kakak-kakak panitia yang saat ini juga telah pergi. Menimba Ilmu di sekolah dan bersama dalam organisasi-organisasi. Pencak Silat, osis, pramuka, PMR, Mading, hingga Sispala. Teman-temanku di Osis, Ingat tidak dengan kebersamaan kita selama 1 periode ? mengurus kegiatan sekolah bersama, tidur di secret osis bersama nyamuk-nyamuk, bermalam di sekolah, mos/pra mos, ldk, English camp, dan kalian ingat saat di lapangan sana kita membuat video dan jogged dengan tingkah yang sangat lucu ? sungguh kenangan yang sangat sulit untuk kulupakan.
             Palang merah. Kerabatku di PMR, kalian ingat saat kita dulu merayap di lumpur ? berguling di Lumpur ?baksos, Jurit malam, dan kalian ingat dengan senam india ? sangat pedih mengingat semua kenangan itu. Palang merah yang selalu mengajarkan menjadi seorang yang mandiri kini juga telah berakhir. Terimakasih bapak Pembina palang merah, yang telah membina kami selama ini menjadi seorang yang mandiri.
             Mading, tempat kami berkarya, tempat kami mengembangkan kreativitas,dan tempat kami bisa berbagi keceriaan, terima kasih bu atas bimbingan ibu selama ini.
             Sispala, silat, Pramuka, semuanya sama memiliki sejuta kenangan yang tak cukup untuk diceritakan hanya dalam sehari saja.
             Dan untuk teman-teman kelasku,  teman-teman hari ini benar-benar telah  tiba. Hari yang dulu sering kita ceritakan benar-benar telah terjadi. Teman-teman, kini saat-saat belajar dalam kelas tidak akan kita rasakan lagi, dimarahi ibu dan bapak guru tidak akan kita rasakan lagi, tertawa bersama dalam kelas, tidak akan pernah kita lalui lagi. Teman-teman, apa kalian ingat saat kita tertawa dan bercanda bersama dalam kelas ? ingat saat kita menangis dalam kelas ? Ingat dengan kemah sastra ? Ingat saat pagi hingga sore kita belajar dalam kelas ? Ingat saat maulid ? kita begadang dan mengambil bambu orang dengan sepihak ? ingat dengan kenakalan kita? Saat guru mengajar dalam kelas, kita malah ke kantin. ingat saat kita di hukum membersihkan WC karna tugas yang tidak beres ? dan apa kalian ingat saat satu kelas kita dijemur di lapangan basket sana ? di jemur di bawah terik matahari, berjejer rapi karna tidak membawa tugas kita ??
             Teman-teman, semuanya kini hanya tinggal kenangan. Semua kisah-kisah kita dahulu hanya menjadi kenangan, kenangan yang sangat indah dan tak akan kulupakan sampai akhir nanti. Saya takut hari ini berlalu, saya takut setelah hari ini kita semua tidak pernah berjumpa lagi, saya takut  tidak bisa tertawa bersama kalian lagi, saya takut tidak bisa melihat senyum tulus bapak/ibu guru, saya takut tidak bisa mendengar kata bijak ibu guru lagi, saya takut tidak bisa mendengar kata motivasi pak guru lagi,dan saya takut tidak bisa mendengar sapaan dari adik-adik lagi.  Kelak, setelah kita berpisah, jangan pernah lupakan kenangan kita teman-temanku, yang telah terukir indah di setiap sudut sekolah ini.
             Dan untuk adik-adikku yang akan kakak tinggalkan. Adikku, kini kita benar-benar akan berpisah. Meski kakak sudah tidak ada disini lagi, percayalah hati dan rindu kakak selalu bersama kalian semua. Meski mulai esok tak ada lagi kakak-kakak yang bisa kalian sapa, tak ada lagi kakak-kakak yang selalu menjadi motivasi kalian, jangan bersedih. Pandanglah setiap sudut sekolah ini adik-adikku, maka kalian akan melihat kembali sosok kakak,meski hanya dalam bayang yang tak nyata. Nama  Smagama sekarang ada di tangan kalian, lakukan yang terbaik untuk smagama, belajar yang tekun untuk masa depan kalian, jangan membantah bapak/ibu guru, dan jangan pernah lupakan kakak-kakak yang saat ini akan melangkah pergi.
             3 tahun telah berlalu, belajar dalam kelas telah usai, Ujian Nasional pun telah kita lalui. Satu harapan kita semua saat ini, semoga esok kita semua bisa meneriakkan kebahagiaan. Semoga Tak ada satu pun diantara kita menangis kecewa. Dan Kita harus tersenyum bahagia dan berkata bahwa kita sukses menyelesaikan Ujian Nasional kita.
             Teman-teman, jangan pernah lupakan kenangan kita dahulu, jaga selalu persaudaraan kita. guru-guruku tersayang, terima kasih atas jasa dan bakti bapak/ibu guru selama ini, tiada yang bisa kami berikan selain ucapan terima kasih. Bapak dan ibu akan selalu di hati kami selamanya.  Adik-adikku, terima kasih telah memberi kenangan manis buat kakak-kakak, kalian tak akan pernah kakak lupakan.
             Akhir kata, selamat berpisah sahabat-sahabatku, selamat tinggal guru-guruku, selamat tinggal sekolahku, selamat tinggal smagamaku, dan selamat tinggal adik-adikku. Meski raga kami tak lagi ada disini, tapi hati, rindu, dan jiwa kami selalu ada di setiap sudut sekolah ini.
             Sekian dari saya, Assalamu Alaikum WR.WB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar